Powered By Blogger

Rabu, 19 Januari 2011


Nama                                     : Siti Julaeha
Kelas/semester                     : 5/A
NIRM                                    : 4322308010088

A.      Analisis Kesalahan Berbahasa
Analisis kesalahan merupakan usaha membahas kebutuhan-kebutuhan praktis guru kelas. Secara tradisional, analisis kesalalahan bertujuan menganalisis kesalahan-kesalahan berbahasa yang dilakukan oleh pembelajar bahasa kedua. Hasil analisis ini diharapkan dapat membantu guru dalam hal menentukan urutan bahan pengajaran, memutuskan pemberian penekanan, penjelasan dan praktik yang diperlukan, memberikan remidi dan latihan-latihan, dan memilih butir-butir bahasa kedua untuk keperluan tes profisiensi pembelajar (Sudiana, 1990:103).
Menganalisis kesalahan berbahasa yang dibuat oleh siswa jelas memberikan manfaat tertentu karena pemahaman kesalahan itu merupakan umpan balik yang sangat berharga pengevaluasian dan perencanaan penyesuaian materi dan  strategi pengajaraan di kelas. Analisis kesalahan berbahasa antara lain bertujuan untuk:
1.       Menentukan urutan penyajian butir-butir yang diajarkan dalam kelas dan buku teksmisalnya urutan mudah sukar,
2.       Menentukan urutan jenjang relatif penekanan, penjelasan, dan latihan berbagai butir bahan yang diajarkan,
3.       Merencanakan latihan dan pengajaran remedial,
4.       Memilih butir-butir bagi penngujian kemahiran siswa (Tarigan, 1990: 69).
Pit Corder mengatakan bahwa anakes pada dasarnya merupakan cabang linguistik komparatif. Hal ini didasarkan pada data dan metode anakes. Tugas anakes adalah menjelaskan serta mendeskripsikan sistem lingistik bahasa siswa dan membandingkannya dengan sistem linguistik B2 yang dipelajarinya.
Penyimpangan dalam penggunaan bahasa yang sedang dipelajari oleh siswa, B2 atau bahasa asing disebabkan oleh kesalahandan kekeliruan. Kekeliruan bersifat sementara, tidak konsisten, dan perbaikannya dapat dilakukan oleh siswa sendiri. Kesalahan bersifat agak permanen, sistematis, dan perbaikannya memerlukan bantuan guru. Kesalahan itu sendiri terbagi atas kesalahan yang tidak jelas terlihat dan kesalahan yang jelas  terlihat. Kedua jenis kesalahan ini tidak semata-mata melukiskan atau menandakan siswa benar atau salah, tetapi juga menyatakan penggunaan sistem bahasa yang salah atau benar.
Prosedur analisis kesalahan berbahasa terdiri atas empat langkah, yaitu identifikasi, deskripsi, penjelasan, dan kuantifikasi. Tiga langkah pertama saling berkaitan dan langlah terakhir bersifat statistik.
·         Identifikasi Kesalahan
·         Deskripsi Kesalahan
·         Penjelasan Kesalahan
·         Kuantifikasi Kesalahan.
Ada pakar pengajaran bahasa mengemukan bahwa Anakes mempunyai langkah-langkah yang meliputi:
·         Pengumpulan data,
·         Pengidentifikasian kesalahan,
·         Penjelasan kesalahan,
·         Pengklasifikasian kesalahan,
·         Pengevaluasian kesalahan.
Berdasarkan komponen bahasa, kesalahan berbahasa dikomponenkan menjadi:
·         Kesalahan pada tataran fonologi,
·         Kesalahan pada tataran morfologi,
·         Kesalahan pada tataran sintaksis,
·         Kesalahan pada tataran semantik,
·         Kesalahan pada tataran leksikal,
·         Kesalahan pada tataran wacana.
B.      Analisis Kontaminasi
Kontaminasi merupakan bahasa Inggris (contamination), yang artinya pencemaran. Dalam bidang bahasa istilah ini kitaa katakan dengan kata kerancuar. Kerancuan dituturkan dari bentuk dasarnya rancu yang mendapat konfik ke-an; rancu atrinya kacau.
Dalam kontaminasi selalu ada dua unsur yang kacau, artinya kedua unsure itu tidak seharusnya berpasangan. Dewasa ini sering kita jumpai kontaminasi dalam bentuk kalimat, jika dilihat sepintas kalimat-kalimat yang sering muncul itu seolah-olah tidak ada yang salah, namun bila kita kita perhatikan benar-benar akan tampak unsur-unsur yang tidak sesuai pasangannya.
Kontaminasi terbagi menjadi tiga bagian :
·         Kontaminasi bentuk kata
·         Kontaminasi bentuk frase
·         Kontaminasi bentuk kalimat.
Contoh-contoh kontaminasi adalah sebagai berikut :
a.       Kontaminasi bentuk kata
·         Dipelajarkan
·         Mengenympingkan
b.       Kontaminasi bentuk frase
·         Berulang kali
·         Mengajar bahasa
·         Melempari batu
·         Terkatung-katung di dalam lautan besar
c.        Kontaminasi bentuk kalimat
·         Bantuan itu diharapkan meringankan para korban bencana banjir di Bandung Selatan.
·         Mereka dilarang tidak boleh merokok.
·         Tetapi dia membantah bukan dia yang mencuri, melainkan tiga orang temannya.
C.      Analisis Keslahan Kata-kata yang Berasal Dari Bahasa Asing
Dalam bahasa Indonesia terdapat kata-kata yang berasal dari bahasa asing yakni nahasa Inggris, Arab, sansekerta, Belanda, Cina, dan bahasa-bahasa asing yang lainnya. Masalah yang perlu kita perhatikan sebagai calon guru ialah pemakaian bahasa-bahasa asing yang salah kaprah. Banyak kata-kata yang berasal dari bahasa asing itu memerankan peranan penting bagi pertumbuhan dan pengembangan bahasa Indonesia, namun sering kita temui kosakata yang salah. Kekerapan pemakaiannya dalam masyarakat Indonesia sangatlah tinggi walaupun kata-kata yang digunakan itu salah.
Untuk menanggulangi kosakata yang salah kaprah itu hedaknya bentuk itu dikembalikan kepada bentuk yang benar. Bila terlalu banyak kosakata yang salah kaprah maka terlalu banyak penyimpangan dari kaidah bahasa Indonesia yang baku. Jika bentuk yang salah itu banyak diterima oleh masyarakat, maka brntuk itu harus dikatakan sebagai kekecualian, tapi bukan berartiharus banyak kecuali.
Sikap kita terhadap bahasa asing bukan menentang. Orang-orang Indonesia yang mampu menguasai salah satu bahasa asing merupakan hal yang positif, tetapi tidak berarti dengan menguasai bahasa asing tanpa didampingi oleh penguasaan bahasa Indonesia yang baik tidak merupakan sikap yang terpuji.
Berikut ini adalah bentuk-bentuk kosakata yang berasal dari bahasa asing yang dianggap salah :


·         Ilmuan
·         Rohaniawan
·         Gerejani
·         Indonesiaisasi
·         Produktip
·         Aktip
·         Positip









·         Seponsor
·         Komersialisasi
·         Objek
·         Subjek
·         Prosentase
·         Perangko
·         Rasionil
·         Formil








·         Formil
·         Informal
·         Strukturil
·         turinisasi
·         pompanisasi
·         Seponsor
·         Sepesial
·         Kereatif
·         kelenik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar